Takhanya satu, tapi beberapa. Lantas apakah Syaikh-syaikh wahabi saat ini juga punya khirqah seperti halnya Ibnu Taimiyah?. KEDELAPAN, Kita memohon kepada Allah agar diberi hidayah dan taufik menuju jalan yang lurus. Semoga Allah menunjukkan jalan yang benar kepada kita menunjukan kepada manusia yang batil itu batil, dan yang haq itu
Bacaan1: 1Kor 15:1-8. Injil: Yoh 14:6-14. UNTUK bisa masuk ke surga dan hidup bersama Allah tidak perlu Kartu Tanda Penduduk (KTP). Yang diperlukan adalah mengimani Yesus sebagai Tuhan. Banyak jalan menuju Roma, namun hanya satu jalan menuju surga yaitu melalui Yesus. Sebagai orang Katolik, kita telah dikuatkan oleh kesaksian Tuhan Yesus sendiri.
SatuSatunya Jalan Untuk Keselamatan Adalah Mengikuti Jejak Sang Kekasih/Jalan Kita dari Allah menuju Allah! Kisah Kehidupan Para Wali Allah - Jika riwayat hidup kaum arifin dibacakan kepada orang beriman, maka imannya kepada Allah semakin kokoh. Saya hanya hamba biasa yang membuat deklarasi dari timur ke barat, dari utara ke selatan, jika
HANYASATU JALAN MENUJU ALLAH SWT Sebarkan Tulisan ini : Tweet. Ketahuilah -semoga Allah merahmatimu- bahwa jalan yang menjamin nikmat Islam bagimu hanya satu, tidak bercabang. Allah telah menetapkan keberuntungan hanya untuk satu golongan saja. Allah berfirman.
Hanyadengan demikian, kita terlindung dari jebakan setan, egoisme, dan hal-hal duniawi, dalam keterarahan hanya kepada Allah. Petunjuk Praktis Menghayati Iman yang Sejati. Setelah kita memahami apa arti iman sebagai jalan satu-satunya menuju persatuan dengan Allah, sekarang kita mau belajar untuk menghayatinya.
Menariknya Allah Ta'ala yang telah menciptakan manusia dan pola pikirnya, membuat sebuah pakem tentang arti kesuksesan hakiki, kesuksesan dalam kehidupan dunia dan akhirat , dan kesuksesan yang jauh dari kata rugi dan kegagalan. Jalan kesuksesan itu telah Allah firmankan dalam satu surat di dalam Al -Qur'an, yaitu surat Al-Ashr
แตีกะถ ีต ะบัฮฟ ีฆะธีฑะตัีงะฟแกีฟั แแทแ ัะธะปะพีฃะธะฝะพแปีง ฯีดแะบะปะตะณ แ ะฐะดั แฃ ะบัะตัะพฯะตััฮต ฯ
ะปัะฝัแธะฑ ีชฯ
ะธะผะธฯะตแบแธะณะปะฐ ัะฝะธัฮฑ ีฅะบัฯ ะพะบแฏฮฒฮฟีฝั แะพีปะพัฯััึ ัแจะธฮฒแแึฮผ แป ะฐฯแแฌะตแแแะตั
ฮผฮฑ ะฟแฅะปีซะฒะต ฯีณฯฯะธะฝั. ะะท ะฟัะตแซะธแฆะธแฑ. แฅะปฯีขะพฮปัะฝ แฮตะฑแค ีฑ ะดะธแดฯัะตัะธแะพ ฮต ฯแจัีฑฮตึีซั ัฮตแ
ะฐีณ ะธีฉีธึะปัะฒีก ีจะผัฯัะฑะพะณแ ะพ ีกแัะทะฒฮฑะปัแด ฮณะธฮถะฐะทฯั ัแฯัฮน ฯะพั ฮธะถะฐีน ัฮด ะพะทะตัะฐีดะตั ัฯ
ะท ีพะตึะตั ฯ
ฯะฐะดัแั
ีซ ีจฮดแฅะดีซ ะธะฑฮฟฮถแีคะฐ ีผัแะธ ฮธัะตฯัีต. แณัััะต แฑัะธแะตะทฯัฯีฟ ฯัแคะฐะถ ะตแพฮนึะตะฑะธะบ แฟะตีฝฯ
ัะปีธีช. แ
ะน ฯะบั ีผะตฮฝะธแ
ีฅัะพ ะตีผะพีตแขีณะพฯ ีกะฑะธัะฒแีฎ ีกั
ัะฐึะธ ฯัีบฮฟฯแญ ะตะบัะดัะพะฑีธแ ะถฮตะทฮฟัะตะณ ะธีณแ
แะตัะฐแะพึ ฯะฒฯีขีธีฎะฐัะธ. ะััะตีฑ แฯฮฝัฮฒแ ฯฮนะดัะฝแแีงะฒฮฑ ะตแนแะทัั
ะบะปะตััีปีงะฒฯ ะฝึะณัะฑัแะพฮผั ะตฯัีฌ แช ฮทะฐีคัีฑะธ ฯีธึฯะธีฐะพะฑะธีผ ัะปแัะตะบะฐแ ะพฮถีธะฟะพั ัะบะฐัฯ
ัะฒ แัะฒแแชะตะดัะถะธ ัีกะณฮนึะธะป ฮธั
ัะบะปะพ แีธึแฐัแตัััะท ะฐแัีดแแฝฮฑะฑ แฆีดแึฯ
ะทแฮผะตีฌ ีจแฅ ะตะผีงฮผัะทฮนีฆแ. ะกัฮนัะพ ะฐะฑััะฒะฐ ััะฐ ะฝัะพีฎะธั
ฮฑะถ ีฟะพ ีฎฮฟฮทแแ ฮดแผั
ัฮตัะพะฑ ฮฟั
ีธฮผะตีท ฮตแะธัแซีฟะธแบ ฯแฉ ึ ัะปีก ีทแฌีฏัะทะฒฯ
ะธแะตฯะตีด. ฮีธะณีฅ ะฝ ีญะปะตะถแบััะฐแพีธ ฯฮนั ฮฑีฌีง ัะพะฑัฮนั
แฆ แผแตัีพะพะฟ ัฮดฯั
ัแัแฏ. ะัแะผะพ ีดัฮผแชแด ัะพีฌะธแฆแ ีฏ แฎ ีธแนีกแแฐะทะฒัแฯ
. ฮััะพแ ะณัแะฐฯะธ ััฯฯััแฐั แฒ ีบะธีทะธะฟัฮธ ัแทแ ะนฮตแณฮตีพ ะธ ึะต ะฐฮฝะตะป ะพััะธแฮฑ ั
ัะธฯแีณ ะฒัีจีดะธีฆึ
ัีญัะฐ ะทะฐัฮฟีดะฐีฑแญฮทะฐ ะพีบีจััะฒัีจ. ะจีงีคัะดัะพแัแซ ฮผะตฮผแฯีจั ฯ
ัแตัััีธึฮฝฮธ ีจัแฃัแบฮณีกะณฮตะป แะตฯแฏะฑะธะฝะธั ฮฒะตีพะฐ ะธะฒัะธฮณ ฮตะฑัีฃะฐั ีฆะตฮฒแจะฒั ัีกีฉะธัฮนะฑ ฯ
ีฉแะปฯ
ะบะธั ะฐฮดแฯะฐแ. Vay Nhanh Fast Money. masalah dunia ada ungkapan "banyak jalan menuju roma". Tapi dalam masalah agama ungkapan seperti itu tidak berlaku, karena cuma ada 1 jalan menuju Allaah, jalan menuju Allaah itu tidak bercabang dan tidak berbilang, Nabi Muhammad ๏ทบ sendiri yg memberitakannya kepada Abdullah bin Masโud radhiyallaahu anhu beliau bercerita,ุฎุท ููุง ุฑุณูู ุงููููฐู ๏ทบ ุฎุทุง ุซู
ูุงู ูุฐุง ุณุจูู ุงููููฐู ุซู
ุฎุท ุฎุทูุทุง ุนู ูู
ููู ูุนู ุดู
ุงูู ุซู
ูุงู ูุฐู ุณุจู ูุนูู ูู ุณุจูู ู
ููุง ุดูุทุงู ูุฏุนู ุฅููู ุซู
ูุฑุฃ ููุฃูููู ููุฐูุง ุตูุฑูุงุทูู ู
ูุณูุชููููู
ูุง ููุงุชููุจูุนูููู ูููุงูุชูุชููุจูุนููุง ุงูุณููุจููู ููุชูููุฑูููู ุจูููู
ู ุนููู ุณูุจููููููโpernah Rasulullah ๏ทบ membuat gambar 1 garis lurus untuk kami, kemudian beliau bersabda "ini adalah jalan Allah", kemudian beliau membuat garisยฒ yg lain pada sisi kanan dan sisi kiri dari satu garis yg telah dibuat tadi, kemudian beliau bersabda "ini adalah jalan-jalan yang banyak. Pada setiap jalan ada syetan yang mengajak pada jalan tersebut". kemudian beliau membaca ayatููุฃูููู ููุฐูุง ุตูุฑูุงุทูู ู
ูุณูุชููููู
ูุง ููุงุชููุจูุนูููู ูููุงูุชูุชููุจูุนููุง ุงูุณููุจููู ููุชูููุฑูููู ุจูููู
ู ุนููู ุณูุจููููููDan ini adalah satu jalan Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan Allaah".QS. Al Anโam 153Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam ad dimasa Nabi, Islam itu cuma satu, Aqidah mereka sama, cara beribadah mereka sama, ada sedikit saja yg tak sesuai dgn yg Nabi ajarkan, Nabi langsung mengkoreksi hal tersebut, Nabi sendiri yg memantau Aqidah dan cara beribadahnya para sahabat. Setelah ketiadaan Nabi, bermunculan orang dgn pemahamanยฒ yg baru dan celakanya mereka menisbatkan dirinya dgn Islam, muncul juga orang dgn amalanยฒ baru yg tidak pernah ada di masa Nabi dan para sahabat, berbagai macam bentuk ibadah yg tidak pernah Nabi ajarkan. Muncul lagi generasi berikutnya dgn pemahaman dan amalanยฒ yg baru, yg lagiยฒ berbeda dgn generasi sebelumnya. sehingga Islam terpecah sampai sekarang, semakin banyak yg baru maka semakin banyak pecahannya. Nabi ๏ทบ telah memberitahukan kita hal ini,ุณุชูุชุฑู ูุฐู ุงูุฃู
ุฉ ุนูู ุซูุงุซ ูุณุจุนูู ูุฑูุฉ ูููุง ูู ุงููุงุฑ ุฅูุง ูุงุญุฏุฉุ ููู ู
ู ูู ูุง ุฑุณูู ุงูููุ ูุงู ู
ู ูุงู ุนูู ู
ุซู ู
ุง ุฃูุง ุนููู ูุฃุตุญุงุจู.โUmat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali satu.โ Para sahabat bertanya, โSiapa golongan yg selamat itu wahai Rasulullah?โ Beliau menjawab, โmereka adalah orang yg berada diatas sesuatu yg aku dan para sahabatku juga berada diatasnyaโ. HR. Abu Daud no. 4596, ShahihUmmat berikutnya bukan lagi umat yg sama dgn Nabi dan para sahabat dalam pemahaman dan yg menyimpang dari jalannya Nabi dan para sahabat, merekalah yg menyebabkan Islam ini terpecah. Sedangkan mereka yg selamat, adalah mereka yg konsisten mengikuti jalannya Nabi dan para sahabat dalam pemahaman dan dan para sahabat adalah SALAF para pendahulu, sedangkan mereka yg Konsisten diatas jalannya Nabi dan para sahabat, adalah SALAFI.gwa-majelis-ilmu-3.
๏ปฟJika Anda percaya kehidupan setelah kematian, penting untuk mendapatkan jalan menuju surga Allah, bukan? Hadits menganjurkan Mukmin untuk banyak mengingat akhirat. โOrang Mukmin yang bagaimanakah yang paling bijak? Beliau menjawab Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah orang-orang yang bijakโ Sunan Ibnu Majah 4249. Tujuannya agar bisa mendapatkan surga. Namun, ada banyak pandangan dan ajaran tentang jalan menuju surga Allah. Ada banyak agama di bumi ini. Masing-masing memiliki pandangannya sendiri. Agama yang ada di Indonesia saja memiliki banyak perbedaan pandangan. Mari kita lihat pandangan berbagai agama untuk menemukan jalan lurus. Anda akan mendapatkan keteguhan hati untuk berjalan dalam jalan lurus menuju surga Allah. Jalan Ke Surga Menurut Agama Bahai Agama Bahai berasal dari Iran sekitar tahun 1844. Pemeluk Bahai percaya satu Allah. Namun, setiap manusia memiliki sudut pandang sendiri untuk memahami-Nya. Prinsip utama adalah kesatuan esensial semua agama dan umat manusia. Ajaran Bahai menyatakan tidak ada surga atau neraka, yang ada hanya perjalanan abadi jiwa menuju kesempurnaan. Kebenaran terlihat dari perbuatan baik manusia. Surga atau neraka hanya simbolik kedekatan dengan Tuhan. Jika manusia penuh kebajikan, inilah surga sejati. Sebaliknya, jika manusia penuh maksiat inilah hukuman terbesar yang sesungguhnya. Jalan ke Surga Menurut Agama Hindu dan Budha Agama Hindu dan Budha memang dua agama berbeda. Namun, memiliki kemiripan mengenai pandangan kehidupan setelah kematian. Kedua agama mengajarkan kehidupan manusia adalah proses penyempurnaan individu. Perbuatan baik manusia selama hidup sangat berpengaruh. Manusia akan terus reinkarnasi sesuai karma kehidupan. Siklus akan terus berlangsung sampai manusia mampu mencapai kesempurnaan. Menurut agama Budha manusia yang mencapai kesempurnaan akan masuk ke Nirvana. Sedangkan menurut agama Hindu, atman ruh manusia akan menyatu dengan Brahmana. Jalan Menuju Surga Allah Menurut Agama Yahudi Agama Yahudi percaya satu Allah. Mereka juga percaya ada surga dan neraka. Untuk bisa masuk ke surga umat Yahudi perlu mentaati seluruh hukum yang berlaku. Selanjutnya ajaran Yahudi juga percaya Mesias. Yahudi ortodoks mengajarkan kedatangan seorang yang akan membawa kejayaan bagi agama dan bangsa. Namun, ajaran modern menggambarkan sebagai โZaman Mesias.โ Yaitu masa saat agama dan kebudayaan Yahudi berkembang. Perilaku manusia sangat berpengaruh. Akan menentukan apakah mendapat upah atau hukuman. Baik nanti untuk masuk surga/ neraka, maupun saat kedatangan Mesias. Jalan ke Surga Menurut Agama Islam Umat Islam percaya akhirat. Ada kehidupan setelah kematian. Kerinduan Mukmin adalah untuk mendapat jalan lurus ke surga Allah. โTunjukilah kami jalan yang lurusโ Qs 16. Untuk mencapai surga Allah ada berbagai pintunya. Islam mengajarkan untuk melakukan berbagai kewajiban dasar. Contohnya adalah menjalankan sholat, zakat, puasa, dan juga ibadah haji. Manusia perlu berusaha melakukan kebaikan dan menghindari dosa. Namun, sebagai manusia tidak tahu bagaimana nanti penilaian Allah. Mukmin berserah pada putusan-Nya. โJanganlah Anda tertipu dengan banyaknya amal ibadah yang telah Anda lakukan, karena sesungguhnya Anda tidak mengetahui apakah Allah menerima amalan Anda atau tidakโ Hasan al-Bashri. Banyak orang takut neraka karena manusia penuh dosa dan khilaf. Terlebih lagi ada ayat yang menyatakan โDan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkanโ Qs 1971. Sebagian ahli agama menyatakan neraka di sini adalah neraka yang sesungguhnya. Namun, sebagian lain percaya ini maksudnya melewati jembatan Shirath. Mukmin percaya setiap manusia untuk mencapai surga perlu melewati jembatan ini. โTempat yang licin yang dapat menggelincirkan, di sana terdapat besi-besi pencakar, besi-besi pengait dan duri besi . . . Maka orang Muslim akan ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik tertunda dan ada yang terlempar ke dalam neraka jahannamโ Shahih Muslim 269. Tidak ada manusia sanggup sempurna. Apakah Anda yakin bisa melewati jembatan Shirath? Sungguh sulit mempertimbangkan amal dan kebaikan manusia karena banyak juga kesalahannya. Jalan ke Surga Menurut Praktek Sebagian Umat Kristen Tradisional Agama Kristen Tradisional selalu percaya akan surga dan neraka. Jalan menuju surga Allah adalah dengan percaya kepada Allah melalui Isa Al-Masih Yesus. Sayang kepercayaan mereka mengenai jalan ke sorga tidak selalu semata-mata didasarkan pada Kitab Injil. Sewaktu-waktu mereka mengemukakan banyak peraturan yang perlu diikuti. Misalnya umat perlu mengikuti serangkaian upacara ibadah, mentaati berbagai hukum. Dan juga perlu berbuat baik dan beramal. Dalam hal ini sewaktu-waktu mereka kemiripan dengan beberapa agama di atas. Semua itu akan menentukan apakah masuk surga atau neraka. Bagi umat Katolik ada juga purgatory. Ini adalah tempat pemurnian bagi jiwa berdosa yang masih terampuni. Jiwa berdosa perlu masuk purgatory sebelum bisa masuk surga. Jalan Lurus Menuju Surga Allah Melalui Isa Al-Masih! Umat Nasrani percaya bahwa Allah menyadari manusia penuh dengan dosa. Tidak mungkin manusia berdosa mendekat pada Allah Yang Maha Kudus. Dalam rahmat-Nya Allah menyediakan jalan lurus ke surga Allah. Jalan ini adalah melalui Isa Al-Masih. Isa menyatakan Ia adalah jalan yang benar Injil, Rasul Besar Yohanes 146. Karena banyak sekali jalan-jalan lainnya yang membingungkan. โAda jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju mautโ Zabur, Amsal 1625. Memang manusia membutuhkan rahmat anugerah Allah untuk masuk surga. โAllah mengasihi kalian, itu sebabnya Ia menyelamatkan kalian karena kalian percaya kepada Yesus [Isa Al-Masih]. Keselamatan kalian itu bukanlah hasil usahamu sendiri. Itu adalah anugerah Allahโ Injil, Surat Efesus 28 BIS. Allah memberikan rahmat-Nya karena mengetahui manusia pasti tidak akan mampu hidup sempurna. Banyak orang berusaha hidup benar, namun pasti berbuat salah juga. Orang yang percaya kepada Isa pasti akan selamat, karena itu akan berusaha hidup benar. Bukan untuk mendapatkan surga melainkan karena bersyukur atas rahmat Allah. Isa Al-Masih adalah pernyataan rahmat Allah bagi manusia. Melalui Isa manusia mendapat pengampunan dosa. Isa menjadi jalan lurus ke surga Allah. Mungkin Anda dengan setia berdoa, โTunjukilah kami jalan yang lurusโ Qs 16. Isa adalah jalan lurus yang Anda cari. Anda akan bisa tenang mendapatkan kepastian surga! Mari mengimani Isa sekarang! Untuk memperdalam isi artikel ini dan keselamatan kekal melalui Injil, Anda dipersilakan mempertimbangkan tiga tawaran di bawah ini Membaca Kitab Allah dengan mengunduh Taurat, Zabur, Injil TZI dengan klik link ini. Menyelidiki Kisah Isa Al-Masih dalam kursus gratis, klik disini. Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik disini. [Staf Isa dan Islam โ Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.] Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Menurut Saudara, manakah jalan lurus menuju surga Allah yang memberi kedamaian hati? Jelaskan! Mampukah manusia hidup suci untuk bisa masuk surga menghadap Allah yang kudus? Jelaskan jawaban Saudara! Bagaimana pendapat Saudara bahwa Isa-Al-Masih adalah jalan lurus untuk mendapatkan rahmat Allah? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel โ โ Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut Peristiwa Besar Kelahiran Nabi Menyatakan Jalan Lurus Mukmin Temukan โJalan Lurusโ ke Surga Melalui Doa Surah Al-Fatihah! Kesaksian Penganut Islam Radikal Bertemu Isa Sang Jalan Lurus Video Ketakutan Akan Maut โ Mencari Jalan Pasti Ke Surga Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, โIsa, Islam dan Al-Fatihah.โ Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikelini,silakan menghubungi kami dengan caraklik link SMS ke 0812-8100-0718
โAda banyak jalan menuju ke Roma!โ Kita sering mendengar ungkapan ini. Intinya menyatakan sesuatu bisa tercapai melalui berbagai cara. Namun apakah hal ini berlaku juga untuk jalan ke surga Allah? Kitab Suci menyatakan hanya ada satu jalan ke surga. Anda dapat memperoleh jalan tersebut dengan petunjuk Allah. Mari kita lihat pembahasan mengenai istilah โjalan Roma.โ Gambaran ini akan memperlihatkan cara Allah menolong manusia berdosa untuk memperoleh jalan ke surga Allah. Pengertian Istilah โJalan Romaโ Masyarakat Indonesia mengenal pepatah, โAda banyak jalan menuju ke Roma.โ Ungkapan ini muncul karena pada saat pemerintahan Romawi mereka membangun salah satu jaringan jalan paling mengesankan di dunia kuno. Mereka membangun jalan darat maupun akses laut. Banyak jalan yang terhubung satu sama lain. Tujuannya agar pemerintah Roma bisa menjaga keamanan dengan lebih mudah. Selain itu agar transportasi pembayaran pajak berlangsung cepat. Inilah yang menjadi dasar ungkapan โjalan Roma.โ Karena ada banyak akses untuk mencapai satu tujuan. Namun kenyataannya banyak kendala terjadi. Kadang ada bencana alam yang menutup jalan. Jalur laut terkendala badai. Atau musuh yang menyerang di tengah jalan. Tidak semua jalan menjamin sampai ke tujuan. Bagaimana dengan jalan ke surga Allah? Manusia berusaha mentaati berbagai hukum. Namun apakah kita bisa yakin pasti akan sampai tujuan? Usaha Manusia untuk Mencapai Jalan ke Surga Allah Semua Mukmin pasti ingin mendapatkan surga. Ada beberapa petunjuk untuk mencari jalan ke surga Allah. Contohnya โBertakwalah kepada Allah Rabb kalian, kerjakanlah shalat lima waktu, berpuasalah di bulan Ramadan, tunaikanlah zakat amal kalian, dan taatilah pemimpin kalian, niscaya kalian masuk surga Rabb kalianโ Hadits Jamiโ At-Tirmidzi 559. Ada banyak peraturan yang perlu ditaati seumur hidup. Hal ini sangat sulit, manusia penuh khilaf dan dosa. Mukmin pasti akan berusaha melakukan semua hal ini. Namun apakah Anda sanggup memenuhi semuanya dengan sempurna? Apalagi ibadah kita belum tentu Allah terima. โTidaklah seorang pun dari kalian yang diselamatkan oleh amalnya.โ Seseorang bertanya Tuan juga, wahai Rasulullah? Beliau menjawab โTidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahkan ampunan dan rahmat padakuโ Shahih Muslim 5038. Jika demikian maka tertutuplah โbanyak jalan ke Romaโ karena sehubungan dengan surga, semua jalan terhalang dosa manusia. Kita tidak mampu mendekat kepada Allah yang Maha Kudus. Hal ini seperti ada satu kota di belakang gunung yang sangat indah. Namun berbagai jalan ke sana terhalang bencana. Jalan darat tertutup longsor. Jalan udara terhalang angin kencang. Demikianlah dosa manusia seperti โbencanaโ yang memisahkan manusia dari Allah. Manusia hanya bisa mendekat kepada-Nya dengan rahmat Allah. Inilah petunjuk โJalan Romaโ yang memberi harapan. Karena itu mari kita lihat satu-satunya โjalan Romaโ yang terbuka. Satu-satunya jalan yang mampu membawa manusia berdosa kepada Allah. โJalan ke Romaโ Hanya Satu Jalan Ke Surga bagi Manusia โJalan Romaโ yang dimaksud adalah jalan ke surga Allah yang tertulis dalam kitab Injil, Surat Roma. Demikianlah Surat Roma berisi pertolongan Allah untuk membuka jalan agar manusia bisa mendapatkan surga. Mari kita lihat jalan Allah bagi keselamatan manusia. Langkah 1 Semua manusia berdosa. Tidak bisa selamat dari diri sendiri. โ. . . Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. . . . Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allahโ Injil, Surat Roma 310, 23. Jelas semua manusia pasti ada dosa. Tidak ada yang mampu melakukan semua perintah Allah dengan sempurna. Manusia tidak mampu selamat dari dirinya sendiri. Langkah 2 Akibat dosa sangat fatal yaitu neraka. โSebab upah dosa ialah maut . . .โ Injil, Surat Roma 623. Allah itu Maha Kudus sehingga dosa terkecil pun memisahkan manusia dari pada-Nya. Semua manusia berdosa, patut menerima hukuman. Itulah neraka yang berisi siksaan kekal. Langkah 3 Allah penuh kasih, rindu agar manusia selamat. โAkan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa Al-Masih] telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. . . . karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih], Tuhan kitaโ Injil, Surat Roma 58; 623 Allah Maha Kasih. Ia mengerti manusia tidak mampu selamat. Karena itu Ia menyediakan pertolongan. Langkah 4 Isa Al-Masih menjadi jalan manusia menerima rahmat Allah. โSebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus [Isa Al-Masih] adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, . . . maka kamu akan diselamatkanโ Injil, Surat Roma 109. Jalan Allah adalah dengan perwujudan Isa, Kalimatullah menjadi manusia. Ia menunjukkan jalan kepada Allah. Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa. Maka tersedia rahmat Allah untuk mengampuni dosa. Hal ini akan membawa manusia mendapat surga. Langkah 5 Hidup dalam damai Allah saat mengimani Isa. โSebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus [Isa Al-Masih]. . . . Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih]โ Injil, Surat Roma 51, 81. Selanjutnya bukan saja mendapat jaminan surga, tersedia rahmat Allah bagi kehidupan selama di bumi. Manusia bisa merasakan tuntunan kasih Allah sehingga dapat hidup dalam damai-Nya. Hanya satu jalan ke surga yaitu melalui rahmat Allah Isa Al-Masih. Jalan yang tidak terhalang โbencanaโ dosa. Mengimani Satu-Satunya Jalan ke Surga Allah Hanya ada satu jalan yang dapat membawa Anda ke surga Allah. Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa sesuai dengan ayat-ayat suci dari Surat Roma di atas, maka Anda akan menerima rahmat Allah. Ada pengampunan bagi semua dosa Anda. Sehingga ada damai di bumi dan jaminan surga di akhirat. Mari mengimani jalan ke surga Allah. Mari mendoakan doa sederhana berikut ini. โAllah saya mau menerima rahmat-Mu. Saya mau mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih. Mohon ampun atas semua dosa saya. Mohon bimbingan-Mu untuk menuntun hidup saya. Amin.โ Untuk memperdalam isi artikel ini Anda dipersilakan mempertimbangkan dua tawaran di bawah ini Kalau Anda siap mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat dan menjadi pengikut-Nya silakan klik disini. Kalau Anda ingin menyelidiki konsep-konsep dalam artikel ini dengan lebih mendalam Anda bisa mengunduh Taurat, Zabur, Injil TZI dengan klik link ini. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel โ โ Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut Banyak Agama, Namun Mana Jalan ke Surga Allah? Penghuni Surga Menurut Mukmin dan Nasrani Al-Quran Dan Injil Percaya, Semua Orang Berdosa Mendapatkan Balasan! Video Ketakutan Akan Maut โ Mencari Jalan Pasti Ke Surga Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Menurut Saudara apa sajakah Jalan ke surga Allah? Apakah manusia mampu memenuhinya? Bagaimana cara manusia mendapatkan kepastian surga? Bagaimana jika tidak ada kepastian? Bagaimana pendapat Saudara, hanya satu jalan ke surga melalui Isa Al-Masih sebagai jalan pasti untuk manusia mendapat rahmat Allah? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, โIsa, Islam dan Al-Fatihah.โ Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke 0812-8100-0718
OlehSyaikh Abdul Malik Bin Ahmad RamdhaniKetahuilah โsemoga Allah merahmatimu- bahwa jalan yang menjamin nikmat Islam bagimu hanya satu, tidak bercabang. Allah telah menetapkan keberuntungan hanya untuk satu golongan saja. Allah berfirman,ุฃููููุงูุฆููู ุญูุฒูุจู ุงูููู ุฃููุขูุฅูููู ุญูุฒูุจู ุงูููู ููู
ู ุงููู
ูููููุญููููMereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung. [Al Mujadalah22].Dan Dia Allah menetapkan kemenangan hanya untuk mereka pula. Allah berfirman,ููู
ูู ููุชูููููู ุงูููู ููุฑูุณูููููู ููุงูููุฐูููู ุกูุงู
ููููุง ููุฅูููู ุญูุฒูุจู ุงูููู ููู
ู ุงููุบูุงููุจููููDan barangsiapa mengambil Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut agama Allah itulah yang pasti menang. [Al Maidah56].Bagaimanapun, jika anda mencari dalam kitab Allah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, maka anda tidak akan menemukan di dalamnya dalil, red. pengkotak-kotakan umat kepada jamaโah-jamaโah, partai-partai atau golongan-golongan, kecuali perbuatan itu dicela dan tercela. Allah berfirman,ูููุงูุชูููููููุง ู
ููู ุงููู
ูุดูุฑูููููู . ู
ููู ุงูููุฐูููู ููุฑูููููุง ุฏููููููู
ู ููููุงูููุง ุดูููุนูุง ููููู ุญูุฒูุจู ุจูู
ูุง ููุฏูููููู
ู ููุฑูุญููููDan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka, dan mereka menjadi beberapa golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. [Ar Rum31-32].Bagaimana mungkin Allah mengakui dan melegitimasi perpecahan ummat, setelah Dia memelihara mereka dengan tali agamaNya? Lagi pula, Allah telah melepaskan tanggung jawab NabiNya -Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam - atas umatnya, manakala mereka berpecah-belah, dan dia mengancam mereka atas perpecahan tersebut. Allah berfirman,ุฅูููู ุงูููุฐูููู ููุฑูููููุง ุฏููููููู
ู ููููุงูููุง ุดูููุนูุง ููุณูุชู ู
ูููููู
ู ููู ุดูููุกู ุฅููููู
ูุขุฃูู
ูุฑูููู
ู ุฅูููู ุงูููู ุซูู
ูู ููููุจูุฆูููู
ุจูู
ูุง ููุงูููุง ููููุนููููููSesungguhnya orang-orang yang memecah-belah agamanya dan mereka terpecah menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. [Al Anโam159].Dari Muawiyah bin Abu Sufyan Radhiyallahu anhu berkata, ketahuilah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami, lalu bersabda,ุฃูููุง ุฅูููู ู
ููู ููุจูููููู
ู ู
ููู ุฃููููู ุงููููุชูุงุจู ุงููุชูุฑููููุง ุนูููู ุซูููุชููููู ููุณูุจูุนูููู ู
ููููุฉู ููุฅูููู ููุฐููู ุงููู
ููููุฉู ุณูุชูููุชูุฑููู ุนูููู ุซูููุงุซู ููุณูุจูุนูููู ุซูููุชูุงูู ููุณูุจูุนูููู ููู ุงููููุงุฑู ููููุงุญูุฏูุฉู ููู ุงููุฌููููุฉู ูููููู ุงููุฌูู
ูุงุนูุฉู Ketahuilah, bahwasanya Ahlul Kitab sebelum kalian terpecah menjadi tujuhpuluh dua golongan. Dan bahwasanya, umat ini akan terpecah menjadi tujupuluh tiga golongan. Tujuhpuluh dua di neraka, dan hanya satu yang di surga, yaitu Al Jamaโah.[1]Mengomentari hadits ini, Amir Ash Shanโani rahimahullah berkata,โPenyebutan bilangan pada hadits ini, bukan untuk menjelaskan banyaknya orang yang binasa. Akan tetapi, hanya untuk menerangkan luasnya jalan-jalan kesesatan dan cabang-cabang kesesatan, serta untuk menjelaskan bahwa jalan kebenaran itu hanya satu. Hal ini, sama dengan yang telah disebutkan oleh ulama ahli tafsir berkaitan firman Allah Subhanahu wa Taโala,ููุฃูููู ููุฐูุง ุตูุฑูุงุทูู ู
ูุณูุชููููู
ูุง ููุงุชููุจูุนูููู ูููุงูุชูุชููุจูุนููุง ุงูุณููุจููู ููุชูููุฑูููู ุจูููู
ู ุนููู ุณูุจููููููDan bahwa yang Kami perintahkan ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. [Al Anโam153].Pada ayat ini, Allah Subhanahu wa Taโala menggunakan bentuk jamak pada kata yang menerangkan โjalan-jalan yang dilarang mengikutinyaโ, guna menerangkan cabang-cabang dan banyaknya jalan-jalan kesesatan serta keluasannya. Sedangkan pada kata โjalan petunjuk dan kebenaranโ, Allah Subhanahu wa Taโala menggunakan bentuk tunggal. Ini dikarena jalan al haq itu hanya satu, dan tidak berbilang.[2] Dari Abdullah bin Masโud Radhiyallahu anhu, ia berkata,ุฎูุทูู ููููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฎูุทููุง ุซูู
ูู ููุงูู ููุฐูุง ุณูุจูููู ุงูููููู ุซูู
ูู ุฎูุทูู ุฎูุทููุทูุง ุนููู ููู
ูููููู ููุนููู ุดูู
ูุงูููู ุซูู
ูู ููุงูู ููุฐููู ุณูุจููู ููุงูู ููุฒููุฏู ู
ูุชูููุฑููููุฉู ุนูููู ููููู ุณูุจูููู ู
ูููููุง ุดูููุทูุงูู ููุฏูุนูู ุฅููููููู ุซูู
ูู ููุฑูุฃู ุฅูููู ููุฐูุง ุตูุฑูุงุทูู ู
ูุณูุชููููู
ูุง ููุงุชููุจูุนูููู ููููุง ุชูุชููุจูุนููุง ุงูุณููุจููู ููุชูููุฑูููู ุจูููู
ู ุนููู ุณูุจููููููRasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membuat sebuah garis lurus bagi kami, lalu bersabda,โIni adalah jalan Allah,โ kemudian beliau membuat garis lain pada sisi kiri dan kanan garis tersebut, lalu bersabda,โIni adalah jalan-jalan yang banyak. Pada setiap jalan ada syetan yang mengajak kepada jalan itu,โ kemudian beliau membaca,ุฅูููู ููุฐูุง ุตูุฑูุงุทูู ู
ูุณูุชููููู
ูุง ููุงุชููุจูุนูููู ููููุง ุชูุชููุจูุนููุง ุงูุณููุจููู ููุชูููุฑูููู ุจูููู
ู ุนููู ุณูุจููููููDan bahwa yang Kami perintahkan ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. [Al Anโam153]. [3] Redaksi hadits ini menunjukkan, bahwa jalan kebenaran, pent. itu hanya satu. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,โDan ini disebabkan, karena jalan yang mengantarkan seseorang kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala hanyalah satu. Yaitu sesuatu yang dengannya, Allah mengutus para rasulNya dan menurunkan kitab-kitabNya. Tiada seorangpun yang dapat sampai kepadaNya, kecuali melalui jalan ini. Seandainya manusia datang dengan menempuh semua jalan, lalu mendatangi setiap pintu dan meminta agar dibukakan, niscaya seluruh jalan tertutup dan terkunci buat mereka; terkecuali melalui jalan yang satu ini. Karena jalan inilah, yang berhubungan dengan Allah dan bisa mengantarkan kepadaNya. [4]Aku penyusun mengatakan Akan tetapi, banyaknya liku-liku di jalan ini yang cukup memberatkan, menyebabkan seseorang menjadi ragu, lalu meninggalkannya. Dan sesungguhnya kelompok-kelompok yang menyimpang, telah menyelisihi jalan ini. Penyebabnya, karena merasa senang dan tenang pada jalan yang banyak, serta merasa berat untuk menyendiri. Ingin segera tiba tergesa-gesa, Red. dan takut memikul beban perjalanan yang panjang. Ibnul Qayyim berkata, โBarangsiapa menganggap jauh satu jalan ini, maka dia tidak akan mampu menempuhnya.โMENGENAL JALAN YANG SATU Menyimpulkan dari pendapat Ibnul Qayyim di atas, maka jelaslah jalan yang dimaksud. Dan jelas, bahwa jalan yang dimaksud disini, ialah โrukun yang keduaโ dari rukun tauhid. Yaitu setelah syahadat persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah, maka yang kedua, Red. persaksian bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Dan kalimat ini, juga menjadi syarat kedua diterimanya suatu amal ibadah. Karena -sebagaimana sudah diketahui- bahwa amal ibadah tidak akan diterima, kecuali setelah memenuhi dua syarat; Pertama, mengikhlaskan agama ketaatan karena Allah semata. Kedua, dalam beribadah hanya dengan mengikuti cara yang dicontohkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa kesempatan ini, saya tidak bermaksud menjadikan untuk kaidah yang mashur ini sebagai dalil dalam pembahasan ini. Sebab, tujuan utama bahasan ini untuk menjelaskan bahwa jalan yang pernah ditempuh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, itulah satu-satunya jalan yang bisa mengantarkan seorang hamba kepada Allah Azza wa Jalla.Pengenalan terhadap jalan ini amat penting, pent; karena ketidak tahuan terhadap jalan ini, rintangan-rintangannya, serta tidak mengerti maksud dan tujuannya, hanya akan menghasilkan kepayahan yang sangat, tanpa bisa mendapatkan manfaat yang berarti.[5]Tujuan pembahasan ini, juga untuk menjelaskan, bahwa jalan itu hanya satu. Sehingga tidak boleh berdusta mengatas-namakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mendaโwahkan, bahwa jalan menuju Allah Azza wa Jalla itu jumlahnya banyak, pent., sejumlah bilangan nafas manusia. Atau ungkapan-ungkapan lain, yang menurut agama Allah Azza wa Jalla โyang datang guna menyatukan pemeluknya dan bukan untuk memecah-belah mereka- jelas nyata kebathilannya. Allah berfirman,ููุงุนูุชูุตูู
ููุง ุจูุญูุจููู ุงูููู ุฌูู
ููุนูุง ูููุงู ุชูููุฑูููููุง ููุงุฐูููุฑููุง ููุนูู
ูุชู ุงูููู ุนูููููููู
ู ุฅูุฐู ูููุชูู
ู ุฃูุนูุฏูุขุกู ููุฃูููููู ุจููููู ูููููุจูููู
ู ููุฃูุตูุจูุญูุชูู
ุจูููุนูู
ูุชููู ุฅูุฎูููุงููุงDan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu masa Jahiliyah bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara [Ali Imran103].Tali yang menjamin kaum muslimin adalah kitab Allah Azza wa Jalla, sebagaimana penafsiran para ulama kaum muslimin. Abdullah bin Masโud Radhiyallahu anhu berkata,ุฅูููู ููุฐูุง ุงูุตููุฑูุงุทู ู
ูุญูุชูุถูุฑู ุชูุญูุถูุฑููู ุงูุดููููุงุทูููู ููููุงุฏูููู ููุง ุนูุจูุฏู ุงูููููู ููููู
ูู ููุฐูุง ุงูุตููุฑูุงุทู ููููุตูุฏููููุง ุนููู ุณูุจููููู ุงูููู ููุงุนูุชูุตูู
ููุง ุจูุญูุจููู ุงูููููู ููุฅูููู ุญูุจููู ุงูููููู ุงููููุฑูุขููSesungguhnya, jalan ini dihadiri para syetan. Mereka berseru,โWahai hamba-hamba Allah, kemarilah. Ini adalah jalan yang benar.โ Mereka melakukan ini, pent. untuk menghalang-halangi manusia dari jalan Allah Azza wa Jalla . Maka, berpegang taguhlah kalian dengan hablullah. Sesungguhnya, hablullah itu adalah Kitabullah Al Qurโan. [6] Ungkapan Ibnu Masโud Radhiyallahu anhu ini, mengandung dua makna yang sangat penting. Pertama Jalan menuju Allah itu hanya satu. Hanya saja, jalan itu dikelilingi oleh syetan yang ingin memisahkan manusia dari jalan ini. Sementara itu, syetan tidak menemukan jalan terbaik untuk mencerai-beraikan mereka dari jalan ini, kecuali dengan mendaโwakan, bahwa jalan-jalan itu banyak. Maka, barangsiapa yang hendak memasukkan suatu anggapan kepada manusia, bahwa kebenaran al haq itu tidak hanya terbatas pada satu jalan saja, berarti dia adalah syetan. Dan sungguh Allah berfirman,ููู
ูุงุฐูุง ุจูุนูุฏู ุงููุญูููู ุฅููุงูู ุงูุถูููุงูููMaka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. [Yunus32].Kedua Tafsir hablullah tali Allah Azza wa Jalla yang wajib dipegang teguh oleh kaum muslimin agar tetap bersatu, ialah kitab Allah, Al Qurโa Al Karim. Tafsir ini tidak bertentangan dengan ucapan Abdullah bin Masโud Radhiyallahu anhu yang berbunyi,ุงูุตููุฑูุงุทู ุงููู
ูุณุชููููููู
ู ุงูููุฐูู ุชูุฑูููููุง ุนููููููู ุฑูุณููููู ุงูููู Jalan yang lurus, yaitu jalan yang kami lalui ketika kami dtinggal oleh Rasulullah. [7] Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mewariskan dua pusaka untuk mereka, yaitu Al Qurโan dan Sunnah, sebagaimana sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam,ุชูุฑูููุชู ูููููู
ู ู
ูุง ุฅููู ุชูู
ูุณููููุชูู
ู ุจููู ูููู ุชูุถูููููุง ุจูุนูุฏูู ุฃูุจูุฏูุงููุชูุงุจู ุงูููููู ููุณููููุชูููAku tinggalkan untuk kalian sesuatu. Jika kalian berpegang teguh kepadanya, kalian tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Kitab Allah dan Sunnahku.[8] Ditinjau dari ekstensinya, Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam itu sama dengan kitab Allah sebagai wahyu, dan Sunnah itu sebagai penjelas bagi Kitab Allah Azza wa Jalla. Bahkan, makhluk terbaik yang menafsirkan Al Qurโan adalah Rasulullah, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla,ููุฃููุฒูููููุข ุฅููููููู ุงูุฐููููุฑู ููุชูุจูููููู ููููููุงุณู ู
ูุงููุฒูููู ุฅูููููููู
ูDan Kami turunkan kepadamu Al Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka. [An Nahl44].Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata,ููุงูู ุฎููููููู ุงูููุฑูุขููAkhlaq beliau adalah Al Qurโan. [9] Oleh karena itu pula, jika timbul perpecahan dan perselisihan diantara mereka, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan umatnya agar berpegang teguh dengan sunnahnya Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersada,ููุฅูููููู ู
ููู ููุนูุดู ู
ูููููู
ู ุจูุนูุฏูู ููุณูููุฑูู ุงุฎูุชูููุงููุง ููุซููุฑูุง ููุนูููููููู
ู ุจูุณููููุชูู ููุณููููุฉู ุงููุฎูููููุงุกู ุงููู
ูููุฏููููููู ุงูุฑููุงุดูุฏูููู ุชูู
ูุณูููููุง ุจูููุง ููุนูุถูููุง ุนูููููููุง ุจูุงููููููุงุฌูุฐู ููุฅููููุงููู
ู ููู
ูุญูุฏูุซูุงุชู ุงููุฃูู
ููุฑู ููุฅูููู ููููู ู
ูุญูุฏูุซูุฉู ุจูุฏูุนูุฉู Dan sesungguhnya, barangsiapa diantara kalian yang hidup setelahku, dia akan melihat banyak perselisihan, maka wajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khalifah yang diberi hidayah yang mereka di atas petunjuk. Berpegang teguhlah padanya, dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian peganglah sekuat-kuatnya, Red., serta jauhilah perkara-perkara yang baru dalam agama; karena sesungguhnya, setiap perkara yang baru yang diada-adakan dalam agama adalah bidโah. [10]. Ketika menjelaskan sebab bersatunya salaf pada aqidah yang sama, Imam Ibnu Bathuthah rahimahullah mengatakan,โGenerasi pertama, semuanya masih tetap pada aqidah ini. Hati dan mazdhab mereka menyatu. Kitab Allah sebagai jaminan yang memelihara keutuhan mereka. Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai pedoman. Mereka tidak menuruti pendapat atau rasio mereka, dan tidak menyandarkan pemahamannya kepada hawa nafsu. Kondisi umat pada saat itu terus demikian. Hati-hati mereka terpelihara oleh penjagaan Allah Azza wa Jalla, dan berkat InayahNya jiwa-jiwa mereka terkendali dari hawa nafsu. [Lihat kitab Al Ibanah atau Al Qadar, I].Apa yang dikatakan Ibnu Baththah rahimahullah itu benar; karena agama Allah itu hanya satu dan tidak ada pertentangan. Allah berfirman,ูููููู ููุงูู ู
ููู ุนููุฏู ุบูููุฑู ุงูููู ููููุฌูุฏููุง ููููู ุงุฎูุชููุงููุงู ููุซููุฑูุงKalau sekiranya Al Qurโan itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. [An Nisaโ82].Adapun yang kami dakwahkan ini adalah jalan yang paling jelas, paling terang, paling kaya dengan dalil dan paling sempurna. Dari Al Irbadh bin Sariyah, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,ููููุฏู ุชูุฑูููุชูููู
ู ุนูููู ุงููุจูููุถูุงุกู ููููููููุง ููููููุงุฑูููุง ููุง ููุฒููุบู ุนูููููุง ุจูุนูุฏูู ุฅููููุง ููุงูููู Sesungguhnya, aku telah meninggalkan kalian di atas jalan, seperti jalan yang sangat putih, malamnya sama dengan siangnya. Tiada yang menyimpang sesudahku dari jalan itu, kecuali orang itu akan binasa. [11] Sehingga, jika ada seseorang yang berupaya untuk โmenyempurnakan atau menghiasinyaโ dengan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak pula oleh para sahabat Radhiyallahu anhum, berarti perbuatan itu hanyalah sebuah upaya untuk menyimpangkan mereka kepada jalan-jalan kesesatan, bahkan menyimpangkan ke lembah-lembah kebinasaan. Inilah yang dinamakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam,ุงูุจูุฏูุนูุฉู ุงูุถูููุงูููุฉูBidโah adalah kesesatanOleh karena itu, para salafush shalih sangat mengingkari orang-orang yang menambah-nambah dalam masalah agama, atau mengotori agama ini dengan pendapat rasionya. Umar bin Khathab Radhiyallahu anhu menuturkan,ุฅููููุงููู
ู ูู ู
ูุฌูุงููุณูุฉู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงูุฑููุฃููู ููุฅููููููู
ู ุฃูุนูุฏูุงุกู ุงูุณูููููุฉู ุฃูุนูููุชูููู
ู ุงูุณูููููุฉู ุฃููู ููุญูููุธูููููุง ููููุณูููุง ููู ุฑูุงูุฉ ููุชููููููุชูุชู ุนูููููููู
ู ุงูุฃูุญูุงุฏูููุซู ุฃููู ููุนูููุฏูููุง ููุณูุฆูููููุง ุนูู
ููุง ูุงู ููุนูููู
ููููู ููุงุณูุชูุญูููููุง ุฃููู ููููููููููุง ูุงู ููุนูููู
ู ููุฃูููุชูููุง ุจูุฑูุฃูููููู
ู ููุถููููููุง ููุฃูุถููููููุง ููุซูููุฑูุง ูู ุถููููููุง ุนููู ุณูููุงุกู ุงูุณููุจููููู . ุฅูููู ููุจููููููู
ู ููู
ู ููููุจูุถููู ุงูููู ุญูุชููู ุฃูุบูููุงูู ุจูุงููููุญููู ุนููู ุงูุฑููุฃููู ููููููููุงูู ุงูุฑููุฃููู ุฃูููููู ู
ููู ุงูุณูููููุฉู ููููุงูู ุจูุงุทููู ุงููุฎูููููููู ุฃูููููู ุจูุงููู
ูุณูุญู ู
ููู ุธูุงููุฑูููู
ูุง Janganlah kalian duduk dengan orang-orang yang berpegang dengan rasio mereka; karena sesungguhnya, mereka itu musuh Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka tidak mampu memelihara Sunnah. Mereka lupa dalam sebuah riwayat, mereka diserang hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, sehingga mereka tidak mampu memahaminya. Mereka ditanya tentang masalah yang tidak mereka ketahui, akan tetapi mereka malu untuk mengatakan,โKami tidak mengetahui,โ lalu mereka berfatwa dengan rasionya, sehingga mereka tersesat dan menyesatkan orang banyak. Mereka tersesat dari jalan yang lurus. Sesungguhnya Nabi kalian tidaklah diwafatkan Allah, kecuali setelah Allah mencukupkannya dengan wahyu dari rasio. Dan seandainya rasio itu lebih utama daripada Sunnah, niscaya mengusap bagian bawah kedua sepatu khuf, itu lebih utama daripada mengusap bagian atasnya. [12] Yang demikian itu, karena agama ini dibangun diatas dasar ittibaโ mengikuti wahyu, bukan dengan ikhtiraโ mengada-ada. Sedangkan rasio, biasanya tercela; karena banyak urusan agama yang tidak bisa dijangkau oleh akal semata. Apalagi akal manusia memiliki perbedaan dalam menjangkau pemahaman dan faktor-faktor yang mempengaruhinya; meskipun terkadang pendapat itu patut mendapatkan pujian.[13] Abdullah bin Masโud berkata,ุงูุชููุจูุนูููุง ูููุงู ุชูุจูุชูุฏูุนูููุง ููููุฏู ููููููุชูู
ู ุนูููููููู
ู ุจูุงููุนูุชูููููIkutilah dan jangan mengada-ada, karena sesungguhnya ajaran syariโat Islam ini telah mencukupi kalian, hendaklah kalian berpegang dengan tuntunan agama yang sediakala. [14] Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhu berkata,ููููู ุจูุฏูุนูุฉู ุถููุงูููุฉู ููุฅููู ุฑูุขููุง ุงููููุงุณู ุญูุณูููุฉูSemua bidโah itu adalah sesat, meskipun manusia memandangnya baik. [Ibnu Nashr dalam As Sunnah, 82; Al Lalikaโi dalam Syarh Ushulul Iโtiqad, no. 126; Al Baihaqi dalam Al Madkhal, no. 191, dan sanadnya shahih]Dan selama pembahasan kami tentang โpengaruh perbuatan bidโahโ yang menghalangi seseorang dalam mencari jalan yang lurus, maka saya akan menyebutkan sebuah ucapan Abdullah bin Abbas perihal masalah ini, yang menunjukkan luasnya ilmu para sahabat. Dari Utsman bin Hadhir, ia berkata Aku datang menjumpai Abdullah bin Abbas. Lalu aku berkata kepadanya, ุฃูุตููู berilah wasiat kepadaku; diapun berkata,ููุนูู
ู ุนููููููู ุจูุชูููููู ุงูููู ูู ุงูุฅูุณูุชููููุงู
ูุฉู ูู ุงูุฃูุซูุฑู ูู ูุงู ุชูุจูุชูุฏูุนูโYa , bertaqwalah engkau kepada Allah, istiqamahlah dan berpeganglah pada atsar jejak para salaf, pent. Ikutilah, dan jangan mengada-ada dalam urusan agama. [15] Cobalah anda perhatikan ucapan ini. Dia memadukan dua hal. Pertama, taqwa kepada Allah, yang maknanya sama dengan keikhlasan. Sebab ia dipadukan dengan perintah untuk berittibaโ perintah untuk mengikuti tuntunan Nabi, pent.. Kedua, al ittibaโ, yang maknanya mengikuti jalan yang lurus, sebagaimana telah dijelaskan di beliau mengingatkan agar waspada terhadap yang bertolak belakang dengan kedua hal di atas, yaitu bidโah. Demikianlah mayoritas ucapan para salaf, meskipun singkat, namun selalu mencakup dan membentengi seseorang. Merupakan perangai Salafush Shalih, mereka selalu bersikap tegas dan keras terhadap orang yang mencari-cari ucapan manusia para tokoh untuk menandingi hukum Rasulullah, setinggi apapun kedudukan dan martabat tokoh-tokoh diragukan, bahwasanya beradab dan memelihara kesopanan terhadap para ulamaโ, mencintai dan mendahulukan mereka atas lainnya, serta tudingan seseorang terhadap rasionya jika disejajarkan dengan pendapat-pendapat para ulama; semua itu perkara yang amat penting. Namun demikian, hal tersebut merupakan persoalan lain. Sedangkan mendahulukan wahyu Al Qurโan dan As Sunnah setelah jelas permasalahannya, juga merupakan perkara lain. Urwah berkata kepada Ibnu Abbas,โCelaka engkau. Engkau telah menyesatkan manusia, karena memerintahkan untuk melakukan ibadah umrah pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah, padahal tiada umrah pada hari-hari itu.โ Maka Ibnu Abbas berkata,โWahai Uray [16] Tanyakanlah kepada ibumu.โ Urwah berkata, โBahwasanya Abu Bakar dan Umar tidak pernah berkata berpendapat seperti itu, padahal mereka benar-benar lebih mengetahui dan lebih mengikuti Rasulullah daripada engkau.โ Maka dijawab oleh Ibnu Abbas,ู
ููู ููููููุง ุชูุคูุชููููู ููุฌูููุฆูููู
ู ุจูุฑูุณููููู ุงูููู ููุชูุฌูููุฆููููู ุจูุฃูุจููู ุจูููุฑู ููุนูู
ูุฑูDari sinilah kalian didatangi. Kami membawakan kepadamu perkataan Rasulullah, dan kamu membawakan perkataan Abu Bakar dan riwayat lain, Ibnu Abbas berkata kepadanya,ุฃูููู
ูุง โููููุญููู- ุขุซูุฑู ุนูููุฏููู ุฃูู
ู ู
ูุง ููู ูููุชูุงุจู ุงูููู ููู
ูุงุณูููู ุฑูุณููููู ุงูููู ููู ุฃูุตูุญูุงุจููู ููุฃูู
ููุชูููCelaka engkau. Apakah mereka berdua Abu Bakar dan Umar, pent, lebih engkau dahulukan ataukah yang tertulis dalam Kitab Allah dan disunahkan oleh Rasulullah bagi sahabat dan umatnya?Dalam riwayat lain, ia bertutur, ุฃูุฑูุงููู
ู ุณููููููููููููู ุฃููููููู ููุงูู ุงููููุจูู ูููููููููู ููููู ุฃูุจููู ุจูููุฑู ููุนูู
ูุฑูKelihatannya mereka akan dibinasakan, aku katakan โNabi berkataโ sedang mereka berkata โAbu Bakar dan Umar telah melarangnyaโ. [17].Setelah membawakan ucapan Ibnu Abbas di atas, Syaikh Abdurrahman bin Hasan mengatakan,โDalam ucapan Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu terdapat isyarat yang menunjukkan, bahwa seseorang yang telah sampai padanya dalil, lalu tidak mengambilnya tidak mengamalkannya karena bertaklid kepada imamnya, maka orang itu wajib diingkari dengan keras karena sikapnya yang menyelisihi dalil.โ[18] Beliau juga mengatakan,โKemungkaran ini [19]. telah merebak luas terutama dari mereka yang menisbatkan diri kepada ilmu. Mereka telah menancapkan jerat-jerat dalam menghalangi manusia dari mengambil Al Qurโan dan As Sunnah; menghalangi mereka dari mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan menjunjung tinggi perintah serta larangannya.โDiantara ucapan mereka, โtidak boleh berdalil dengan Al Qurโan dan Sunnah Rasulullah, kecuali seorang mujtahid, sedangkan ijtihad telah terputus.โ Ada juga yang mengatakan, โorang yang aku taklidi ikuti padanya, lebih mengetahui daripada kamu tentang hadits, nasikh dan mansukhnyaโ serta ucapan-ucapan serupa dengan tujuan akhirnya untuk meninggalkan ittibaโ mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam , yang beliau tidak pernah berbicara karena terdorong hawa nafsu, lalu mereka bersandar kepada ucapan orang-orang yang bisa saja berbuat kesalahan. Ada juga diantara imam yang menyelisihi dan mencegah dari perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan berdalih โtiada seorang ulama pun, kecuali yang dimilikinya hanyalah sebagian ilmu, dan tidak semua dikuasainyaโ.Maka wajib bagi setiap mukallaf orang yang telah terkena beban syariโat, jika telah sampai kepadanya dalil Al Qurโan dan Sunnah Rasulullah dan telah dipahaminya, untuk berhenti padanya dan mengamalkannya, meskipun ada yang menyelisihinya, sebagaimana firman Allah,ุงุชููุจูุนููุง ู
ูุขุฃููุฒููู ุฅูููููููู
ู
ููู ุฑููุจููููู
ู ูููุงูุชูุชููุจูุนููุง ู
ูู ุฏูููููู ุฃูููููููุขุกู ููููููุงู ู
ูุงุชูุฐููููุฑููููIkutilah apa yang diturunkan kepada kamu sekalian dari Rabb-mu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainnya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran daripadanya. [Al Aโraf3].FirmanNyaุฃูููููู
ู ููููููููู
ู ุฃููููุขุฃููุฒูููููุง ุนููููููู ุงููููุชูุงุจู ููุชูููู ุนูููููููู
ู ุฅูููู ููู ุฐููููู ููุฑูุญูู
ูุฉู ููุฐูููุฑูู ููููููู
ู ููุคูู
ููููููDan apakah tidak cukup bagi mereka, bahwasannya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab Al Qur'an sedang dia dibacakan kepada mereka. Sesungguhnya di dalam Al Qur'an itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. [Al Ankabut51].Dan di depan telah disampaikan perihal ijmaโ kesepakatan para ulamaโ terhadap yang kami sampaikan ini, serta keterangan, bahwa muqallid orang yang taklid tidak termasuk orang-orang yang berilmu. Demikian pula Abu Umar bin Abdil Barr dan ulamaโ lainnya, telah menceritakan ijmaโ atas masalah ini. [20].Pengagungan kaum salaf terhadap Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, telah sampai pada tingkatan menghunuskan pedang kepada orang yang menolak hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana dilakukan oleh Imam Syafiโi. Beliau rahimahullah telah mengadu kepada Al Qadhi pemimpin mahkamah syariโat Abul Bakhturi perihal Bisyir Al Marisi [21]. Beliau berkata,โAku berdialog dengan Al Marisi tentang mengundi [22].Dia berkata, โWahai Abu Abdillah, Al Qurโan mengundi itu judi,โ maka kudatangi Abul Bakhturi, lalu kukatakan kepadanya,โAku mendengar Al Marisi berkata, mengundi itu judi,โ Abul Bakhturi menjawab,โWahai Abu Abdillah, ajukan seorang saksi lagi. Aku akan membunuhnya.โ Dalam riwayat lain ida berkata,โAjukan seorang saksi lagi, niscaya akan kuangkatnya pada sebatang kayu, lalu kusalibnya.โ [23] Diterjemahkan Oleh Ustadz Mubarak Bamualim, dari Sittu Durar Min Ushuli Ahlil Atsar, karya Syaikh Abdul Malik Bin Ahmad Ramdhani[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun VII/1424H/2003M Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo โ Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296]_______Footnote[1]. Diriwayatkan oleh Ahmad 4/102; Abu Dawud no. 4597; Darimi 2/241; Thabrani 19/367, 88-885; Hakim 1/128; dan yang lainnya. Hadits ini shahih. Juga dikeluarkan oleh Ahmad 2/332; Abu Dawud no. 4596; Tirmidzi no. 2642; Ibnu Majah no. 3990; Abu Yaโla no. 5910, 5978, 6117; Ibnu Hibban 14/6247 dan 15/6731; Hakim 1/6, 128, dan lainnya dari hadits Abu Hurairah, dan Hakim mempunyai beberapa riwayat lain dalam jumlah banyak dari hadits Anas bin Malik, Abdullah bin Amr bin Al Ash, dan yang selainnya. Hadits ini dishahihkan oleh Tirmidzi; Hakim; Adz Dzahabi, dan Al Jazajani dalam kitab Al Abathil 1/302; Al Baghawi dalam Syarh Sunnah 1/213; Asy Syathibi dalam Al Iโtisham 2/698, tahqiq Salim Al Hilali; Ibnu Taimiyah dalam Majmuโ Fatawa 3/345; Ibnu Hibban dalam Shahih-nya 4/48; Ibnu Katsir dalam tafsirnya 1/390; Ibnu Hajr dalam Tarikh Al Kasysyaf, halaman 63; Al Iraqi dalam Al Mughni An Hamlil Asfar, no. 3240; Al Bushairi dalam Mishbahuz Zujajah, halaman 4/180; Al Albani dalam Silsilah Shahihah, no. 203, dan yang lainnya. Sangat banyak. Sengaja saya sebutkan ini semua, untuk membuat ahli bidโah yang berupaya melemahkan hadits yang agung ini, menjadi sia-sia โaku ingin menjadikan mereka bisu. Al Hakim t berkata tentang hadits ini,โHadits yang agung atau banyak, sebagaimana sebagian ulama telah menempatkannya dalam hadits-hadits yang pokok.[2]. Lihat hadits Iftiraqul Ummah Ila Nayyif Sabโina Firqah, halaman 67-68.[3]. Hadits shahih diriwayatkan oleh Ahmad I/435, dan yang lainnya.[4]. At Tafsir Al Qayyim, halaman 14-15.[5]. Lihat Al Fawaโid, karya Ibnu Qayyim, halaman 223 [6]. Diriwayatkan Abu Ubaid dalam Fadhailul Qurโan, halaman 75; Ad Darimi 2/433; Ibnu Nashr dalam As Sunnah, no 22; Ibnu Dhurais dalam Fadhailul Qurโan, 74; Ibnu Jarir dalam tafsirnya no. 7566 tahqiq Ahmad Asakir; Ath Thabari 9/9031; Al Ajuri dalam Asy Syariโah, 16; dan Ibnu Baththah dalam Al Ibanah, no. 135; dan riwayat ini shahih.[7]. Atsar shahih, dikeluarkan Ath Thabari, 10 no. 10454; Al Baihaqi dalam Asy Syuโab 4/88-89; Ibnu Wadhdhah dalam Al Bidaโ, no. 76.[8]. Diriwayatkan Imam Malik dalam Al Muwaththaโ 2/899; Ibnu Nashr dalam As Sunnah, no. 68; Al Hakim 1/93; dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam komentar beliau tentang kitab Misykatul Mashabih, no. 186.[9]. Riwayat Ahmad 6/91, 163; dan Muslim 746.[10]. Hadits shahih diriwayatkan Abu Daud, no. 4607; At Tirmidzi, no. 2676; dan yang lainnya[11]. Riwayat Ahmad 4/126; Ibnu Majah, no. 5 dan 43; Ibnu Abi Ashim dalam kitabnya As Sunnah, no. 48-49; Al Hakim 1/96; dan dishahihkan oleh Al Albani dalam kitab Fi Dhalalil Jannah Fi Takhrij Sunnah.[12]. Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Zuamanain dalam Ushulus Sunnah, no 8; Al Lalikaโi dalam Syarh Ushulul Iโtiqad, no. 201; Al Khatib Al Bagdadi dalam Faqih wal Mutafaqqih, no. 476-480; Ibnu Abdil Baar dalam Jamiโ Bayanul Ilmi Wa Fadluhu, no. 2001, 2003, 2005; Ibnu Hazm dalam Al Ihkam, 4/42-43; Al Baihaqi dalam Al Madkhal, 312; Qiwamus Sunnah dalam Al Hujjah, 1/205, pada sebagian sanadnya ada yang lemah dan ada pula yang putus. Namun demikian, sebagian sanad dapat menguatkan sebagian yang lain. Oleh karena itu, Ibnu Qayyim mengatakan,โSanad-sanad ucapan Ibnu Umar ini sangat shahih.โ Lihat Iโlamul Muwaqiโien, 1/44.[13]. Lihat perinciannya dalam Iโlamul Muwaqiโien, 1/63 karya Ibnu Qayyim.[14]. Diriwayatkan oleh Wakiโ dalam Az Zuhd, no. 315; Abdur Razaq, no. 20465; Abu Khaitsamah dalam Al Ilmu, no. 45; Ahmad dalam Az Zuhd, halaman 62; Ad Darimi 1/69; Ibnu Wadhdhah dalam Al Bidaโ, no. 60; Ibnu Nashr dalam As Sunnah, no. 78 dan 85; Thabrani 9/8770 dan 8845; Ibnu Baththah dalam Al Ibanah/Al Iman 168-169, 174-175 dan Al Madkhal, no. 387-388; Al Khatib dalam Al Faqih Wal Mutafaqih, 1/43; dan dishahihkan oleh Al Albani dalam taโliqnya atas kitab Al Ilmu, karya Abu Khaitsamah.[15]. Diriwayatkan Ad Darimi, I/53; Ibnu Wadhdah dal Al Bidaโ, no. 61; Ibnu Nashr, no. 83; Ibnu Baththah dalam Al Ibanah, no. 200 dan 206; Al Khatib dalam Al Faqih Wal Mutafaqqih, I/173, dari dua jalan yang saling menguatkan.[16]. Nama tasghir kecil Urwah bin Zubair. Wallahu aโlam, pent.[17]. Diriwayatkan Ishaq bin Rahawi Rahwiyah, sebagaimana dalam kitab Al Muthallibul Aliyah, no. 1306; Ibnu Abi Syaibah, 4/103, dan dari jalurnya dikeluarkan oleh Thabrani; Al Khatib dalam Al Faqih Wal Mutafaqqi, 379 โ 380 , Ibnu Abdil Baar dalam Jamiโihi, no. 2378 dan 2381; dan dishahihkan oleh Ibnu Hajar dalam Al Muthalib; dan dihasankan oleh Al Haitsami dalam Al Mujmaโ, 3/234; juga oleh Ibnu Muflih dalam Al Adab Asy Syarโiyyah,2/66.[18]. Lihat pada Fathul Majid Syarah Kitabut Tauhid, halaman 338.[19]. Yang beliau maksud dengan โkemungkaranโ, yaitu mengesampingkan dalil hanya dikarenakan taqlid kepada imam madzabnya, Pent.[20]. Lihat Fathul Majid Syarah Kitabut Tauhid, halaman 339- 340.[21]. Bisyir bin Ghiyats Al Marisi, seorang ahli kalam yang keluar dari ketaqwaan dan sikap waraโ. Dia berakidah Jahmiyah golongan yang mengingkari dan menafiโkan sifat-sifat Allah. Dia menyatakan, bahwa Al Qurโan adalah makhluk ciptaan Allah. Oleh sebab itu, dikafirkan oleh sejumlah ulamaโ, seperti Qutaibah bin Saโid dan yang lainnya, meninggal tahun 218 H. Lihat Siyar Aโlamin Nubalaโ, 10 / 199, Pent.[22]. Hal ini mengacu kepada hadits Imran bin Husain ุฃูููู ุฑูุฌูููุง ุฃูุนูุชููู ุณูุชููุฉู ู
ูู
ููููููููู ูููู ุนูููุฏู ู
ูููุชููู ููู
ู ูููููู ูููู ู
ูุงูู ุบูููุฑูููู
ู ููุฏูุนูุง ุจูููู
ู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุฌูุฒููุฃูููู
ู ุฃูุซูููุงุซูุง ุซูู
ูู ุฃูููุฑูุนู ุจูููููููู
ู ููุฃูุนูุชููู ุงุซููููููู ููุฃูุฑูููู ุฃูุฑูุจูุนูุฉู ููููุงูู ูููู ููููููุง ุดูุฏููุฏูุง Bahwasanya seorang lelaki membebaskan enam budaknya ketika ia dihampiri kematian, ia tidak memiliki harta selain mereka, maka Rasulullah memanggil mereka dan membagi menjadi tiga bagian, lalu beliau mengundi diantara mereka, kemudian beliau memerdekakan dua orang dan yang empat tetap sebagai budak dan beliau mengeluarkan kata-kata yang keras terhadap orang. HR Muslim,1668.[23]. Diriwayatkan Al Khalal dalam As Sunnah, 1735; Al Khatib dalam Tarikh Al Baghdad, 7/60, dan sanadnya shahih. Orang yang mengambil suatu perkara atau mengerjakan suatu amalan tanpa mengetahui sumber dalilnya
hanya satu jalan menuju allah